KOTA BARU – Malaysia telah membawa pulang ribuan siswa yang belajar di luar negeri ketika pandemi virus corona mengganggu pendidikan, tetapi diperkirakan 20.000 siswanya masih terdampar di luar negeri, kata seorang menteri pemerintah.
Pemerintah sedang berupaya untuk membawa mereka pulang secara bertahap meskipun perbatasan internasional ditutup karena pandemi Covid-19, kata Menteri di Departemen Perdana Menteri (Fungsi Khusus) Mohd Redzuan Yusof, seperti dikutip oleh kantor berita Bernama, Sabtu (18 Juli).
“Bagi siswa yang telah menyelesaikan studi mereka, kami tidak ingin menunda membawa mereka pulang dan Kementerian Pendidikan Tinggi akan memastikan mereka akan dibawa pulang oleh sponsor masing-masing,” kata kantor berita itu mengutipnya.
“Pemerintah juga telah memberikan alokasi, yang tidak banyak, tetapi cukup untuk membawa kembali siswa Malaysia yang masih terdampar,” katanya kepada wartawan setelah memimpin sebuah acara di negara bagian Kelantan.
Datuk Seri Mohd Redzuan mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, seperti legalitas menerbangkan mahasiswanya pulang di tengah penutupan perbatasan.
“Misalnya, apakah negara mengizinkan penerbangan internasional untuk masuk atau keluar dari perbatasannya. Seperti di AS, kasus (Covid-19) meningkat. Kami sangat prihatin dan kami ingin memanfaatkan wilayah udaranya, yang masih terbuka, untuk membawa kembali para siswa (Malaysia),” katanya seperti dikutip Bernama.
Malaysia menerbangkan pulang lebih dari 5.000 siswa dari Mesir dan 200 dari Australia dalam beberapa pekan terakhir.