JAKARTA (Reuters) – Presiden Indonesia Joko Widodo meresmikan pelabuhan laut Patimban di Jawa Barat pada hari Minggu (20 Desember), mengatakan pintu gerbang baru akan memiliki peran “strategis” dalam meningkatkan ekonomi negara yang dilanda pandemi.
Pelabuhan senilai 43,2 triliun rupiah (S $ 4 miliar) di kota Subang, 140km sebelah timur ibukota Jakarta, adalah salah satu proyek infrastruktur prioritas pemerintah, yang dirancang untuk meningkatkan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan mengurangi tekanan pada pelabuhan Tanjung Priok yang padat di Jakarta.
Berbicara melalui tautan dari istana negara, presiden, yang dikenal luas sebagai Jokowi, mengatakan fase pertama dari tiga fase proyek strategis di provinsi terpadat di Indonesia telah selesai.
“Di tengah pandemi, salah satu proyek strategis nasional, Patimban, telah selesai,” katanya. “Dengan lokasinya yang strategis, saya yakin Patimban akan menjadi kunci dalam menghubungkan berbagai sektor, dari manufaktur industri hingga pertanian, dan meningkatkan ekspor.”
Dibangun dengan dana dari pemerintah Jepang, pelabuhan ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi Indonesia, setelah negara Asia Tenggara itu memasuki resesi untuk pertama kalinya dalam 22 tahun pada kuartal ketiga.
Pemerintah telah menargetkan pelabuhan tersebut untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, khususnya di sektor otomotif.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan uji coba operasional pelabuhan telah dilakukan bulan ini, menjelang hari resmi pertama operasi pada hari Minggu.
“Pada operasi perdana ini, ekspor perdana dari Patimban akan dilakukan, termasuk 140 mobil buatan Toyota dan Daihatsu yang akan dikirim ke Brunei Darussalam,” katanya.
Diharapkan akan selesai secara keseluruhan pada tahun 2027, pelabuhan ini juga diharapkan dapat menghasilkan hingga lima juta pekerjaan di Jawa Barat.